Subuh-subuh aku membangunkan Titan yang masih tidur. Bi Eti yang tadinya tidur di dekat matras lantai kami, sudah tidak ada. Mungkin sudah ke bangun untuk menyapu di halaman belakang.
Kita ke kamar mandi untuk wudhu bergiliran dan sholat subuh berjamaah. Kita menuju KaZu dengan buru-buru. Kita akan refleksi dengan kak Raken jam 5. Tapi sudah jam 5 lewat.
Setelah refleksi, kita dan regu-regu lainnya balik ke rumah inang regu masing-masing. Regu Azalea pulang dan makan cemilan yang ada di toples-toples di atas meja ruang tamu. Aku sudah menghabiskan 3 potongan manisan pepaya. Malah Indri sudah makan 5 dari kemarin.
Setelah istirahat sedikit, kita membersihkan lantai rumah bi Eti. Titan dan Indri menyapu duluan. Terus aku dan Andini mengepel. Mengepal lantainya seru, karena kita pakai potongan kain dan harus membawa ember kecil kemana-mana. Kita mesti berlutut dan merangkak untuk mengepel lantainya. Seru sekali.
Baru selesai membersihkan lantai, tiba-tiba di dapur sudah ada makanan banyak! Kita sarapan nasi dengan ikan dan sambal goreng kentang. Setelah sarapan dan membersihkan lantai, kita naik pohon yang ada di belakang rumah bi Eti.
![]() |
Titan, Andini, dan aku manjat pohon, dan Indri belum naik |
Saat kita sedang asyik-asyik naik pohon, bi Eti datang membawa ayam dari kandangnya sendiri. Ayamnya mau disembelih! Kita semua turun dan melihat ayamnya di potong. Setelah ayamnya di potong, kita menunggu bi Eti mengeluarkan isian perut ayam dan setelah itu kita cabuti bulunya.
![]() |
Mencabuti bulu ayam |
Ketika ayamnya sudah bersih dari bulu, kita memotongnya dengan kapak kecil dan talenan. Terlihat mudah tapi kenyataannya tidak!
Ayam sudah di potong-potong, sekarang tinggal memasaknya. Kita masuk ke dalam rumah dan mengulek bumbu. Kita akan membuat ayam rica-rica. Setelah semua bumbu sudah siap, kita memasukkan ayam dan bumbu ke dalam panci dan menaruhnya di atas tungku.
Sesudah memasak, kita ngerujak bareng regu Libra dengan mangga. Dan saat kita sudah selesai makan rujak mangga, Indri dan Titan akan pergi jogging, jadi aku dan Andini akan sendirian di rumah. Jadi kita memanggil regu Aquarius (Syauqi, Danish) yang kebetulan lewat rumah, untuk main kartu UNO.
Saat main UNO, semua anak OASE maupun anak kampung pergi menuju lapangan bola. Kita yang main UNO terheran-heran. Katanya pertandingan bola jam 2. Kok jam 2? Tapi kita tetap mengikuti mereka. Titan dan Indri sudah di sana. Semua laki-laki bertanding duluan, terus nanti yang perempuan. Dan kita menonton.
Di sana kita ngobrol-ngobrol dan main kartu. Kita main kartu UNO beberapa ronde. Kezia, Tisyara, Naura, Indri, Titan sudah pulang. Tinggal tersisa aku, Khansa, Andini, Aliyah, dan Taci. Saat kita mau berganti ke kartu remi, regu Orchid dipanggil ke dapur. Ibu inang mereka sedang memotong kangkung untuk makan malam. Aku dan Andini juga ikut membantu. Setelah itu kita pulang.
Sore-sore, kita membantu bi Eti mencari kayu bakar dan memotong daun pisang yang sudah layu di pohonnya. Kita pulang masing-masing membawa kayu bakar yang besar 2 batang. Lalu menaruhnya di dapur.
Aku dan Andini yang seharian belum mandi, ikut mandi di rumah regu Matahari bareng Tisyara dan Naura. Setelah itu kita balik dan sholat maghrib di masjid bareng regu Orchid.
Kita balik dan buru-buru mengambil tas kecil dan lari ke kazu. Kita semua terlambat datang untuk refleksi bareng kak Raken.
Balik dari kazu, kita makan malam di rumah. Bi Eti sudah makan, jadi sudah siap-siap tidur. Sedangkan aku, Titan, Indri, dan Andini sedang gosip (hehehe) dan mengobrol. Setelah makan malam dan ngobrol, aku, Andini, dan Titan tidur di luar dengan sleeping bag. Sementara Indri tidur di dalam kamar karena kurang nyaman.
DAY 3
Kita bangun pagi untuk sholat subuh. Aku, Titan, Andini lagi melipat sleeping bag. Aku dan Titan berhasil melipat sleeping bag, sementara sleeping bag Andini masih terlalu besar untuk di masukkan ke dalam tasnya. Saat aku buka lagi sleepingbagku, aku malah jadi kesusahan melipatnya lagi. Akhirnya sleepingbag aku dan Andini dilipat oleh Titan.
Setelah sholat subuh, kita jalan ke kazu untuk refleksi.
No comments