Perjalanan Eksplorasi ke Ciamis

{Foto bersama teman-teman dan orangtua}

Aku pergi dari rumah jam 4:00 sore, dan berkumpul bersama teman-teman lain yang sudah menunggu di Stasiun Pasar Senen.

Setelah itu kita breifing dan bagi-bagi tiket kereta.



Naik kereta

Aku duduk sebangku dengan Khansa, di depanku ada Taci dan Andini. Di belakangku ada Kak Andit dan Syauqi yang sering muncul tiba-tiba di atas kepalaku, dan Khansa. Kalau di sebelahku ada Vacha, Dilan, Raja. Di depan mereka adalah Syabil, Danish, dan Rakka.


{Aku dan teman-temanku main kartu UNO dan kartu remi.}

Kita ngobrol sepanjang malam, kecuali Taci, Andini dan Danish yang berhasil tidur.
Kita semua ribut sekali, sampai aku cuma bisa tidur 44 menit (menurut Khansa) karena berisik.

Day 1   

Sesampainya di Ciamis, kita sholat subuh di masjid bersama. Setelah semuanya sudah sholat dan ke toilet, kita naik mobil bak. Aku, Taci, Khansa, dan Naura berdiri di depan. Anginnya sejuk banget. Aku juga melihat sunrise saat kita melewati kota.


{Sedang siap-siap naik mobil bak}

Saat langit sudah terang, kita berhenti sebentar di alun-alun. Lapangannya besar, membuat aku dan teman-temanku berlarian kesana-sini tidak jelas. Kita bermain kejar-kejaran selama beberapa menit, lalu bermain benteng.



Saat ditengah-tengah bermain benteng, mobil bak yang mengangkut teman-teman cowok datang. Mereka bermain sepak bola dan menggangu permainan benteng kami. Jadi kita paksa yang laki-laki untuk ikut main benteng :)

Setelah refreshing di alun-alun, kita naik mobil bak lagi ke desa Hegarmanah. Jalanannya curam dan tidak mulus, aku yang sekarang duduk diantara tas-tas dibawah kesakitan karena punggungku selalu kena pinggiran mobil bak saat mobilnya berjalan di atas batu-batu.

Sesampainya di dusun Sukajadi, kita sarapan di kazu (saung). Setelah itu kita kenalan dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun.


{Sedang mendengar Kak Andit berbicara setelah makan}

{Pak kepala dusun (yang sedang melihat hp) dan pak kepala desa (yang sedang berbicara)}

Setelah kami semua kenalan, kita mempersiapkan alat tulis dan jurnal untuk membuat peta dusun sukajadi. Kita semua keliling2 dusun bersama.




Sesudah membuat peta, kita balik ke kazu dan segera memakai sunblock dan mengganti baju karena kita akan membantu mempersiapkan empang untuk ikan-ikan.
Ternyata kita melepaskan ikan sebelum mempersiapkan kolam karena takut ikannya mabuk didalam plastik.

Bapaknya bilang laki-laki melepaskan ikan mujaer, kalo perempuan ikan mas. Ketika laki-laki sudah, tapi Giga belum. Untung ikan mujaernya masih ada didalam wadah, supaya Giga masih kebagian. Tapi sama bapaknya malah dilepasin semua. Katanya yang buat perempuan ikan mas aja.
Awalnya kami bingung, ternyata Giga dikira perempuan gara-gara rambutnya yang panjang 😂



{Aku sedang melepaskan ikan}


Setelah melepas ikan, kita membantu memasang pagar bambu. Ada orang yang memegangi pagar supaya lurus, dan ada orang yang mengikat pagar dengan daun palem kering.


{Memegang pagar bambu}

Sesudah kegiatan itu, sepertinya kita "kurang kotor" untuk mandi, jadi pak tani nuntun anak eksplorasi ke sungai.



Sungainya lebar dan nggak terlalu dalem, kalo main air disana nyaman banget. Tapi disana kayaknya ada buah durian atau nangka karena aku tertusuk sesuatu yang besar dan berduri beberapa kali.

Beberapa menit bermain di sungai, semua orang tiba-tiba keluar. Ternyata mereka pergi ke dam untuk berenang! Aku nggak tau kalo kita boleh berenang disana. Airnya keruh tapi tidak ada yang peduli karena semuanya asik berenang.

Semuanya berenang di pinggir dekat area yang dangkal. Karena airnya keruh, kalau tenggelam susah.
Aku hampir tenggelam saat berenang ke tengah rame-rame bareng temen perempuanku yang lain. Aku nggak sengaja ditarik Indri! Indri mau tenggelam jadi narik aku, terus ngedorong aku ke bawah air karena mau meraih tangannya Titan yang dipinggir 😂.


Ini foto saat teman-temanku lompat.

Hampir semua anak laki-laki sudah pernah lompat. Gara-gara Khansa dan Kezia yang tiba-tiba ikut loncat, semua perempuan disuruh lompat juga. Saat semua perempuan sudah loncat, tinggal aku, Andini, dan Vacha yang belum lompat. Aku takut soalnya ketinggiannya 4 meter! Ditambah lagi aku takut kedalaman air.

Temen-temenku membujuk aku sampe ada yang bilang "lebih baik lu loncat atau gue dorong?" Idih, malah tambah takut untuk dekat-dekat pinggiran dinding dam. Lama sekali mereka membujuk aku untuk lompat. Akhirnya aku lompat juga! Seram tapi pengalaman yang seru.

Saat terjun aku merasakan perasaan geli di kakiku. Saat masuk ke dalam air, aku nggak memikirkan apa-apa, cuma merasa lega dan hangat karena kena air. 10 detik setelah keluar dari air, aku merasa senang dan bangga! Tapi setelah beberapa saat yang aku bisa pikirkan hanya hidungku. Seperti yang kuduga hidungku dipenuhi air. Itu kelemahanku. Segalak apapun aku, aku gampang nangis kalau hampir tenggelam, keram di bawah air, dan hidungku kemasukan air. Saat itu juga kupingku sakit karena lompatan tadi :")

Setelah semuanya sudah lompat dan capek, waktunya balik. Jalan ke dam ini curam banget, sampai beberapa orang (termasuk aku) turun seperti lagi naik perosotan. Kalau jalan ke lokasi curam, berarti jalan pulangnya nanjak! Walaupun jalan pulang terasa lebih pendek dari jalan ke sungai, tetap capek banget. Sesampainya disana aku langsung mandi.

Setelah mandi aku, Tisyara, Titan, Khansa mencuci baju di keran dengan deterjen organik. Saat selesai mencuci dan menjemur, langit sudah gelap. Kita semua langsung makan malam.


{Siap-siap makan malam di kazu}

Saat aku sudah menghabiskan makan malamku, datang beberapa anak laki-laki dan anak perempuan yang nggak aku kenali. Ternyata mereka anak kampung yang datang ke kita untuk kenalan! Tumben sekali aku lihat anak kampung dengan sukarela datang untuk kenalan sendiri. Biasanya ketika aku kenalan dengan anak kampung di mana pun selalu malu-malu.

Sementara aku dan beberapa temanku yang lain kenalan dengan mereka, teman-temanku yang makan sudah selesai. Kita disuruh beres-beres daily pack dan tas besar karena kita akan ke rumah inang kita.

{Menunggu teman yang belum selesai siap-siap}

Rumah pertama yang dituju adalah rumah inangnya regu Azalea, reguku. Yang isinya Aku, Andini, Titan dan Indri. Pemilik rumahnya adalah Bi Eti.

Saat pertama masuk rumahnya Bi Eti, kita langsung di tinggal oleh kakak-kakak mentor dan yang lainnya. Regu Azalea duduk di ruang tamu. Tepat di depan ruang tamu, ada kamar tidur. Tempat tidurnya hanya muat 2 orang. Jadi aku sama Titan tidur di tempat kosong di luar kamar. Bi Eti baiiik banget. Kita jadi langsung akrab. Manisan pepaya yang dibuat keponakannya Bi Eti enak!

Keponakannya Bi Eti adalah ibu inangnya regu Libra yang isinya Alfar, Nico, Raja. Rumahnya di depan rumah Bi Eti. Pepaya yang di bikin manisan itu di iris tipis-tipis, kecil dan panjang. Produk akhirnya seperti potongan keras dan lembut yang terlihat kayak benang-benang pita tipis yang di bentuk menjadi gumpalan.





No comments